Kawan,
semester ini akan segera berakhir, meskipun bisa dikatakn kita paling terakhir
dibanding PTN lainnya. Ya, apapun itu terakhir ataupun awal bukan menjadi
masalah saat ini karena asal tahu saja kawan saat ini aku mulai merasakan betah
untuk tingga ldisini (baca Semarang). Aku rasa semester ini menjadi titik
loncatku kawan.
“Kenapa?”
Mungkin itu kawan yang muncul dibenak, inilah
jawabannya.
Di
semester ini nampaknya aku dipertemukan dengan seorang teman yang menurutku
cocok dalam hal kerja. Aku suka skill nya, semangatnya, dan memang tidak
dipungkiri aku memang merasa simpati terhadapnya (baca kasmaran). Tapi kawan,
aku tidak mengejar-ngejarnya seperti kebanyakan orang yang sedang kasmaran,
karena masih banyak target yang harus aku capai terlebih dahulu, masa depanku.
Ada
satu hal kawan yang aku sering merasa kasihan melihatnya, sepertinya dia sering
sekali GALAU (mungkin Cuma perasaanku, tapi itu yang aku lihat darinya). Nah,
pada akhirnya kemarin (9 juli 2012) bertepatan dengan acara makrabnya
temen-temen sekelas ada acara tukar kado dan rencananya mau aku kasih dia kado.
Aku kira itu bebas mau ngasih ke siapa, eh ternyata diundi. Itu pula yang
membuatku menyiapkan 2 kado. 1 untuk diundi, 1 kado spesial.
“isinya?”
Sebelumnya
ada aturan dalam pemberian kado itu, harga tidak boleh lebih dari 5rb, dan
tidak harus beli. KADO PERTAMA, yang untuk diundi itu kukira itu kado paling
kurang ajar yang akan aku berikan. Isi dari kado pertama itu adalah bungkus
rokok sejumlah sekitar 12. Bayangkan kawan, hanya bungkusnya saja,bagaimana
perasaan kawan saat menerimanya? Marah? Kesal? Ya apapun itu Cuma 1 harapanku,
semoga sampai kapanpun akan selalu diingat kado “terindah” dariku. Dan selamat
untuk yang mendapatkannya (untung bukan cewek).
KADO
KEDUA, isinya sebenarnya hanya kertas 1 lembar yang berisi huruf-huruf, jika
dirangkai akan terbaca KAMU ADALAH APA YANG KAMU PIKIRKAN. Mungkin itu tidak
berharga kawan, namun bagiku itu sangatlah berharga.
“kenapa?”
Kertas
itu dulunya hasil dariku dan teman baikku juga saat masih di bandung dulu. Saat
itu kami menyusunnya sewaktu masih ikut bimbel di bandung. Sejak saat itu pula
kertas itu kubawa, kata temanku waktu itu nyuruh aku yang bawa. Dia juga yang
saat itu memotivasiku untuk tidak menyerah dan tetap semangat seburuk apapun
keadaanya. Benar saja kawan, itu membekas sampai sekarang termasuk kertas itu,
kertas selembar berharga yang kupunya.
Oh
iya kawan, temanku ini benar-benar tangguh, semangatnya luar biasa. Singkat
cerita dia satu angkatan sebenarnya denganku, SNMPTN tahun lalu kami gagal,
namun aku bisa masuk disini (D3 PWK UNDIP) dan sampai saat ini temanku belum
berhasil menembus cita-citanya untuk masuk salah satu Fakultas. Sampai saat
inipun dia masih berjuang kawan. Kemarin (sehari setelah SNMPTN) sengaja aku
telpon dia, nanya gimana hasilnya dan ternyata gagal lagi. Jujur saja aku
bingung mau ngomong apa, sampai aku nanya,’masih ingat KAMU ADALAH APA YANG
KAMU PIKIRKAN?’ dia bilang masih ingat dan akupun bilang bahwa kertas itu masih
aku simpan dan aku tempel di kamar, nampaknya dia kaget terdengar dari ekspresi
suaranya.
Setelahnya
aku bilang bahwa jangan menyerah dulu disini, masih banyak yang belum terbuka,
dan intinya kamu adalah apa yang kamu pikrikan, karena memang nyatanya kalimat
itu benar-benar tersugesti dalam diriku sendiri. Kemarin sempat aku sms dia
ngasih info2 Ujian Mandiri, disitu pula aku bilang bahwa kamu itu tangguh.
Nah,
akhirnya kemarin kertas itu aku lepas dan kubungkus untuk menjadi kado untuk
seseorang di sini (semarang). Tujuanku sebenarnya adalah semoga itu bisa
memotivasinya untuk tetap semangat dan yang terpenting jangan mudah terserang
keGALAUan seperti yang kutangkap selama ini.
Ok
kawan, mungkin itu dulu catatan akhir semester genap 2012. Semoga orang-orang
yang saya maksud dalam tulisan ini mebaca dan untuk yang mendapatkan kado
dariku semoga selalu mengingatku.
Semarang, 10 juli 2012.
PRAS