Friday, April 13, 2012

sejarah motor "JAWA"

Repost dari www.motorlama.com
(diperbolehkan dari pihak motorlama.com)
sekedar share,, semoga bermanfaat..
 

Jawa (baca : Yava) adalah merk sepeda motor dari Republik Ceko (Czech republic), yang dulu bernama Cekoslovakia (Czechoslovakia).  Nama “Jawa” ditemukan setelah sang pembuat motor, Frantisek Janecek yang lahir pada 23 Januari 1878, membeli divisi motor dari Wanderer pada tahun 1929 (untuk sepeda motor baru mereka yang bermesin 500 cc ), dengan menggabungkan suku kata pertama Janeček dan Wanderer.   Perusahaan ini masih aktif hingga sekarang. 
Motor Pertama
Motor pertama diperkenalkan pada tanggal 23 Oktober 1929 berupa sebuah motor bermesin 500 cc 4-tak dengan daya 12 kW (18 hp) dan konsumsi bahan bakar 6 liter per 100 km.   Walaupun dijual dengan harga tinggi, motor ini berhasil melalui tahun pertamanya yang kemudian mengalami beberapa perbaikan kontruksional. 
Motor Kedua
Karena resesi ekonomi pada awal tahun 1930, orang-orang membutuhkan sepeda motor yang lebih murah dan sederhana.  Tahun 1932 ditandai perusahaan ini dengan peluncuran Jawa 175.  Dengan mesin 3,6 kW-nya, motor ringan ini (hanya berbobot 70 kg) mampu menggeber kecepatannya hingga 80 km / jam dan konsumsi bahan bakar 3,5 liter per 100 km.   Tahun pertama produksi Jawa 175 menjadi sebuah kesuksesan, terbukti perusahaan mampu menjual lebih dari 3000 unit Jawa 175 atau hampir tiga kali jumlah penjualan model 500 cc selama tiga tahun produksi.   Produksi Jawa 175 akhirnya berhenti pada tahun 1946.   Pada tahun 1938, Jawa menjadi pelopor sistem ‘test drive’ pada saat event pameran motor.  Yang dipakai sarana test drive adalah Jawa 175 custom yang dilengkapi dengan setang ganda (setang kedua berada di bagian belakang untuk instruktur).   Selama bertahun-tahun, perusahaan telah memproduksi total 27.535 unit Jawa 175.  Pada tahun 1935, Jawa mulai memproduksi motor OHV 350 cc : Pada tahun yang sama (1935) dimulailah produksi motor Jawa 250 Special, sementara pada tahun 1937 keluar motor Jawa 100 Robot :
Pasca Perang
Pada tahun 1946, diperkenalkan motor Jawa 2-tak kapasitas 250cc bermesin tunggal dengan knalpot ganda yang menjadi motor serba guna terluas di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang bersekutu dengan blok komunis.  Sebuah mesin 350cc dua silinder 2-tak diekspor ke seluruh dunia dan dijual dengan berbagai nama merek lain, termasuk merek Eaton’s dari Eaton’s Road King.  Selain itu, sepeda motor silinder tunggal yang besar  dijual beberapa tahun kemudian pada tahun 1960 oleh Sears of Canada.
Tahun 1952, Jawa memproduksi motor bermesin 500 OHC: Tahun 1954 Jawa mulai memproduksi sebuah mesin 250/350 cc : Tahun 1966, Jawa memproduksi motor 350 cc Californian : Tahun 1970, Jawa memproduksi mesin kapasitas 250/350 cc UR : Tahun 1974, Jawa mulai  memproduksi motor 350 cc model 634 : Perusahaan sepeda motor merk CZ kemudian di-merger dengan Jawa oleh ekonom  socialist setelah kemenangan Komunis pada tahun 1948 (Communist victory in 1948).   CZ sebenarnya juga membuat sepeda motor street, tetapi lebih terkenal karena model motor motocross dan enduro mereka.  Model ISDT untuk motor trail dan motor enduro ini diproduksi di bawah plat-nama Jawa & CZ. 

Moped

Jawa membuat variasi moped 2-tak (two-stroke mopeds) dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang menyertakan sistem pengapian elektronik (electronic ignition) pada moped mereka.   Sayangnya, unit “Tranizmo” ini termasuk kategori produk gagal.  Pada perkembangannya, moped merk Jawa mempunyai reputasi yang kurang baik karena tingkat kesulitan mendapatkan suku cadang yang cukup tinggi dan rating kegagalan unit “Tranizmo” ternyata cukup tinggi.  Untuk informasi lebih jauh tentang mopeds Jawa, silakan lihat babetta
Jawa di India
Sepeda motor Jawa diperkenalkan di India sekitar tahun 1950-an dan mereka cukup mengkultuskan merk ini hingga saat ini.   Motor diekspor langsung ke India oleh Ideal Jawa yang bermarkas di Mysore.   Model 250cc,  250cc Yezdi, Twin 350, dan model Monarch masih dikendarai di sana hingga hari ini (di Indonesia mungkin bisa disamakan kasusnya dengan Honda CB).   Sepeda motor Jawa dengan bantalan tangki dan sistem pengapian yang terletak pada tangki bahan bakar saat ini telah menjadi kategori kolektor item.   Motor Jawa juga menggunakan Yezdi sebagai padanan kata “pergi atau berlari”.
Sejarah Jawa menunjukkan catatan yang cukup aktif dalam dunia balap dan merupakan produsen motor di Eropa Timur yang paling aktif dalam olahraga mekanik.   Di trek balap, Jawa hadir di Kejuaraan Dunia sampai pertengahan enam puluhan dengan penampilan yang terhormat meskipun dengan keterbatasan anggaran mereka.   Dalam motocross, perusahaan membangun sebuah Palmares yang mengesankan sebelum mesin 4-taknya digantikan oleh mesin 2-tak.   Dalam balap speedway, balap dirt track, dan balap es (ice racing) di mana mesin 4-tak mereka masih memberikan keberuntungan, perusahaan tetap menjadi kekuatan yang dominan dengan mencetak sejumlah kemenangan tak terkalahkan hingga hari ini (silakan diverifikasi).   Jawa Speedway kini menjadi sebuah perusahaan terpisah seiring dengan privatisasi pada tahun 1990-an dengan jatuhnya Sosialisme (Socialism).  Setelah pembubaran serikat rakyat Ceko dan Slovakia menjadi dua negara yang terpisah dan pembongkaran perekonomian sistem sosialis, maka konsumen motor Jawa dan motor kompetisi Speedway dibagi menjadi dua perusahaan terpisah.   Motor Jawa Speedway masih sukses, sementara perusahaannya sedang sekarat.   Pada tahun 2006, Jawa menghasilkan tiruan Honda 250 cc, 125 cc dan 50 cc serta sepeda motor besar dengan mesin Rotax 650 cc (mesin ini dapat juga ditemukan dalam BMW F650 series).  Salah satu ikon motor Jawa yaitu twin 350cc 2-tak,  yang tidak berubah secara mekanik sejak 1960-an tapi sangat bisa diandalkan, sudah dalam kondisi sekarat.   Sementara itu, saudaranya, mesin tunggal 250 cc twin-port dua-tak tidak lagi tersedia.
Motor Jawa bermesin besar seperti Rotax 650 cc datang dalam tiga variasi berbeda.   Jawa Klasik 650 adalah sebuah sepeda retro dengan proporsi klasik.   Jawa 650 Style ditujukan untuk jalan-jalan kota.  Sementara Jawa 650 Dakar adalah sebuah sepeda enduro skala penuh yang mirip dengan Honda XL Transalp.   Maksimal output (kW / rev. X min-1)=35,4 / 6500 ; sementara torsi maksimal (Nm / rev x menit-1)=57 / 5000.
Sepeda motor lama Jawa yang telah direstorasi dan diberi sentuhan akhir yang baik akan tampak menarik
 tidak kalah dengan motor lama lainnya. 















sumber: www.motorlama.com





Thursday, April 12, 2012

Tuesday, April 10, 2012

jalan-jalan bareng temen-temen Jatim

 Perlu diceritakan ga? mending dilihat ajagambarnya, biar bisa berimajinasi sendiri sama gambarnya.
hahaha....

 (photo bareng)





 (mas ketuanya lagi ngasih briefing sama temen2)

  (renang, dinginnya ampun dah)
(melintasi jaring....diterpa angin (lebay)


udah dulu ya.... selamat berimajinasi..
mantep dah pokoknya jalan-jalan bareng temen-temen ikamajatim

Sunday, April 8, 2012

kopi pagi ini

tanpa kopi tak lengkap rasanya.
mungkin itu yang ada di benak pecandu kopi (baca aku).
(kopi pagi ini)
ya...begitulah.....
memang menurutku sih begitu, tanpa kopi kok rasanya ada yang aneh (mungkin cuma perasaan saja), mulai dari pusing tp kalau sudah ngopi eh hilang puingnya... (masuk akal ga sih?)
atau itu hanya sugesti belaka?
ah tak tau lah aku, yang penting ngopi itu nikmat asal tidak berlebihan, ga baik ngopi terlalu banyak (sok bijak)
terserahlah apa komentarnya,, ngopi dulu yuk....






Saturday, April 7, 2012

bersama mereka

cerita jaman SMA memang tidak terlupakan, dan itu memang menjadi kenyataan yang saya alami. bagaimana tidak, itulah masa-masa tanpa ada paksaan untuk menjadi sebuah "keluarga" yang akhirnya memang menjadi sebuah "keluarga" tersendiri. mulai dari tidak kenal dan kemudian memang tidak kenal, namun itu proses yang menjadikan kami "keluarga". tidak ada paksaan untuk mengenal dan berkenalan, "perkenalan" yang natural lah yang menjadikan kami "keluarga"
(gambarnya kekecilan ya? sorry..ngirit kuota ceritanya)

lanjut lagi....mulai dari perkenalan-teman-benci-cinta, semua campur aduk jadi satu bak gado-gado (enak tuh gado-gado), namun begitulah kehidupan, tak akan ada cerita bila jalan kita lurus terus.
yah meskipun begitu tetap mereka "keluarga" di sisi lain kehidupan saya, meski saat ini tidak semua saya tahu bagaimana keadaan mereka, hidup mereka, kuliah mereka, atau apa lah tentang mereka, hanya sebagian yang masih sering kontak. biarlah nantinya 5-10 tahun yang akan datang saya akan melihat mereka membawa kesuksesan mereka masing-masing (kesuksesan dari sudut pandang tiap orang berbeda).